Warung Bebas TV Streaming

    Jumat, 21 Agustus 2015

    Konflik IP Address dan Bagaimana Cara Mengatasinya


    Konflik IP Address biasanya bersifat sementara, tapi biasanya masalah ini akan dapat selesai dengan sendirinya. Pada tulisan ini akan kita bahas apa yang menyebabkan timbulnya persoalan ini dan bagaimana menghadapinya.

    Misalkan pada saat kita sedang menggunakan komputer dan tiba-tiba muncul pemberitahuan “There Is an IP Address conflict with another system on the network”. Pada saat itu kita sadar bahwa kita tidak lagi bisa mengakses Internet, koneksi menjadi terputus dan tidak dapat digunakan lagi.

    Hal seperti ini sering terjadi pada banyak pengguna dalam jaringan dan pesan kesalahan yang ditampilkan sepertinya tidak banyak membantu untuk menyelesaikan persoalan ini. Sayangnya, konflik ini bersifat sementara dan akan selesai dengan sendirinya. Walaupun begitu, kita tidak tahu kapan hal ini akan terjadi dan biasanya penyelesaiannya juga tidak terjadi saat itu juga, perlu waktu, kadang perlu melakukan reboot untuk menghilangkan persoalan tersebut.
              
    Untuk dapat menyelesaikan persoalan konflik IP Address, perlu dipahami lebih dulu apa sebenarnya konflik tersebut. Agar dapat berkomunikasi dalam jaringan, suatu sistem harus mempunyai IP Address dan harus bersifat unik, paling tidak dalam jaringan kita sendiri. Jika dua perangkat memiliki IP Address yang sama maka akan terdeteksi dan kemudian kedua perangkat network interface mereka akan dimatikan yang mengakibatkan kehilangan koneksi, sampai konflik ini teratasi. Jadi, apa sebenarnya yang menyebabkan munculnya konflik ini? Persoalan yang umum terjadi adalah jika dua sistem diberi IP Address yang identik secara statik (manual). Hal ini umumnya terjadi pada jaringan yang tidak menerapkan sistem DHCP (Dynamic Host Control Protocol), sebagaimana yang sering kita temui pada jaringan dengan skala kecil.Server DHCP yang juga biasa terdapat dalam hampir semua Router menggunakan sekumpulan IP Addres yang telah dipersiapkan (disebut scope) sehingga ia bisa membagi-bagikan alamat-alamat tersebut untuk merespon permintaan. Akan tetapi scope dari DHCP secara default dikebanyakan router yang ada, menempati keseluruhan alamat yang tersedia, maka satu perangkat saja yang menggunakan alamat statis dalam jaringan akan menimbulkan konflik, jika alamat tersebut telah diberikan oleh server DHCP ke pengguna lain. Kita bisa memperkecil kemungkinan terjadinya konflik dengan memperkecil jumlah alamat yang disimpan dalam pool server DHCP (memperkecil scope), agar sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Dengan demikian, kita masih menyisakan sekumpulan alamat lainnya yang dapat diberikan secara statis jika diperlukan.
               
    Persoalan konflik IP Address ini juga masih akan muncul walaupun kita telah memilih untuk tidak menggunakan pengalamatan statis, dan sepenuhnya menerapkan pengalamatan otomatis melalui server DHCP. Sebagai contoh, dalam beberapa kasus kita mungkin punya lebih dari satu DHCP server yang telah dikonfigurasi dengan setting yang sama, sehingga bisa terjadi tumpang tindih pengalamatan. Hal ini sering terjadi jika kita punya beberapa wireless access points atau perangkat jaringan lainnya yang juga memiliki DHCP server didalamnya dan akan langsung berfungsi jika dihidupkan. Oleh karena itu sebaiknya kita hanya punya satu server DHCP dan memastikan perangkat lainnya telah dimatikan.
               
    Penyebab lain yang memicu timbulnya masalah konflik adalah ketika suatu sistem kembali online dari status stand by atau hibernate, terutama jika sistem itu merupakan anggota dari jaringan yang berbeda dengan jaringan saat ia hidup kembali. Contoh dari kondisi ini adalah ketika notebook yang tadinya hidup dan merupakan bagian dari jaringan di kantor, dibawa dalam kondisi stand by atau hibernate dan kemudian dihidupkan kembali di kantor lainnya yang punya jaringan yang berbeda. Konflik akan muncul jika ternyata konfigurasi pengalamatan dalam jaringan ini sama dengan konfigurasi pada kantor sebelumnya.
               
    Jika kedua penyebab timbulnya konflik yang sudah dibahas diatas sudah dapat dihindari, konflik masih akan mungkin terjadi jika terjadi malfunctions pada server DHCP yang digunakan, yang menyebabkan hilangnya catatan tentang sistem pengalamatan yang digunakan. Hal ini sering terjadi pada kebanyakan router.
               
    Sebagaimana telah kita bahas diatas, konflik IP Address cenderung untuk selesai dengan sendirinya dalam lingkungan sistem DHCP karena sistem akan mengulangi meminta alamat yang dapat dipergunakan. Akan tetapi proses ini perlu waktu dan tidak selalu bekerja sesuai dengan apa yang telah direncanakan, kadang kala diperlukan perbaikan secara manual dengan melakukan IPCONFIG/RELEASE dan IPCONFIG/RENEW melalui command prompt. Dengan melakukan restart terhadap sistem juga akan menyelesaikan persoalan ini, tetapi akan butuh waktu lebih lama.
               
    Jika konflik terus terjadi bahkan setelah mendapatkan IP Address yang baru, maka mungkin hal ini terjadi karena sistem kita telah meminta alamat yang sama yang telah dia miliki, dan sistem lain dalam jaringan merupakan penyebab dari masalah ini. Kita dapat mencari petunjuk tentang si “pengganggu” dengan memeriksa log sistem dalam Windows Even Viewer (Start | Control Panel | Administrative Tools | Event Viewer) dan cari DHCP error entry. Disana akan tertulis daftar network address (atau MAC Address) yang dapat digunakan mengidentifikasi perangkat yang konflik, baik dengan menjalankan IPCONFIG/ALL pada sistem Windows atau memeriksa label pada belakang perangkat non-PC. Dengan melakukan IPCONFIG release dan renew atau restarting, perangkat lainnya akan mendapatkan sistem berjalan kembali normal. Jika belum juga berjalan normal, restarting perangkat router yang kita miliki akan me-reset server DHCP dan memaksa semua sistem meminta IP yang baru.
                
    Jika anda mengalami konflik IP yang kronis dan tanpa penyebab yang jelas, maka mungkin perlu melakukan updating router dengan firmware yang baru. Jika router anda telah menggunakan firmware yang baru, dengan mengulang pemasangan firmware yang sama kadang kala juga bisa membuat server DHCP bekerja lebih baik.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com